Untung dan Rugi Kenaikan Harga BBM BBM naik...... yes or no!!
Kenaikan Harga BBM memang diibaratkan dengan kenaikan harga-harga barang
dan terutama harga barang pokok atau sembako didalam keseharian rumah
tangga, yang dengan pemenuhan sembako itu haruslah sesuai dengan
pendapatan dengan gaji atau penghasilan sehari-hari. Secara otomatis
pemenuhan sembako berhubungan dengan nilai gizi baik dan gizi buruk
masyarakat pada umumnya.
Dengan BBM yang semakin melunjak naik keatas memang nilai pasar bahan
bakar kendaraan menjadi naik dan dikatakan sampai mencapai Rp.1500-
untuk setiap ongkos angkutan umum. Dengan kenaikan ongkos tersebut maka
dengan otomatisnya biaya pengiriman membutuhkan ongkos yang lebih besar
dari biasanya dan untuk supaya keungtungan dari perdagangan tidak
menjadi rugi atau habis di ongkos kirim maka akhirnya socara otomatis
barang-barang ditingkatkan harganya yang termasuk sembako sembilan bahan
pokok, yang kemudian berdampak buruk dengan tidak terbelinya
harga-harga oleh masyarakat yang kurang mampu pada umumnya. mereka
berpikir beberapa kali untuk memilah dan memilih mana sembako yang cukup
untuk disesuaikan dengan keadaan kantong mereka. Dengan kondisi seperti
mungkin sembako yang nilai jualnya tinggi yaitu biasanya identik dengan
giji baik seperti daging, susu, keju, bahkan nasi yang sumber pokok
menjadi mahal dan menjadi suatu yang harus dihemat, padahal untuk hal
seperti itu adalah fatal akibatnya bagi pertumbuhan anak bangsa dalam
bidang gizi, terutama para balita yang wajib harus selalu mengkonsumsi
susu setiap hari. Dan dengan hal-hal lain seperti barang-barang
elektronik, furniture dll yang ikut naik, tetapi dengan pendapatan
ataupun gaji para pegawai yang belum tetntu akan mendapatkan kenaikan
serta yang mungkin akan berdampak buruk seperti para pekerja yang
rumahnya jauh yang dihabiskan buat ongkos angkutan umum saja gajinya
dipakai dan belum buat makan apalagi bergizi dan berimbang. BUkan itu
saja bagi sistem yang lebih besar lagi contohnya perusahaan kecil
ataupun menengah yang tidak mampu lagi membeli bahan-bahan produksi
untuk di hasilkan, bahkan dengan barang-barang jadi naik tetapi laba
masih tetap Contoh "dulu harga terigu misalnya Rp. 2500 dengan laba 300.
nanti harga terigu naik jadi Rp. 2800 dengan laba tetap Rp.300.
Sedangkan pendapatan dulu misal sejuta dan pengeluaran sejuta, nanti
setelah bbm naik pendapatan sejuta pengeluaran dua juata bisa jadi,
tetapi itu kembali pada keuletan masing-masing juga.
Dari uraian diatas adalah kerugian-kerugian atau dampak dari harga BBM
naik nah ini yang membuat dilema para pemikir yang mungkin memang ada
untungnya bagi kita semua selain hal-hal diatas. seperti katanya
pemerintah telah menyediakan fasilitas sebagai pengganti BBM. yang
menjadi akar permasalahan adalah sudah adakah fasilitas itu? kalau
dicontohkan seperti akan adanya transportasi ramah lingkungan tenaga
matahari atau memakai battere, kompor-kompor listrik berkualitas dan
aman yang tidak memerlukan BBM sama sekali.
Dari pernyataan yang akan memberikan fasilitas-fasilitas tersebut memang
menggiurkan selain ramah lingkungan mungkin persediaan bahan bakar
minyak akan menjadi awet. karena untuk antisipasi bila sewaktu-waktu BBM
didunia benar-benar mulai langka atau habis maka akan kerepotan yang
benar-benar terjadi tanpa ancang-ancang terlebih dahulu. sedangkan
hampir setiap hari kita beraktifitas menggunakan fasilitas BBM. nah
mungkin dengan BBM naik ini bisa sedikit menjadi suatu pemikiran kita
tersendiri yaitu dengan cara memakai sepeda kekantor dan kalau mungkin
memakai mobil listrik atau tenaga matahari seperti di jepang, sekarang
sudah beredar banyak sepeda listrik yang sudah dipakai oleh beberapa
kalangan, tapi sepertinya kurang diminati. dilihat dari survei sendiri
dengan alasan kurang logis karena "tidak gaya/keren" padahal untuk
kekurangan dari sepeda listrik tersebut hanya harus rajin dicharger
saja, untuk tingkat jarak jauh sepertinya masih bisa di modif atau
dirancang untuk jarak jauh, dan padahal ketika habis battere kita tidak
harus punya uang untuk beli bensin atau premium, tapi cukup dengan
dicharge, serta masih ada pedal sepeda yang bisa digunakan. selain itu
dunia sudah mulai terpolusi dan kerusakan alam karena pemakaian BBM itu
sendiri. Sehari-hari sedikit demi sedikit bisa teratasi jauh dari polusi
dan bisa menyelamatkan kadar Oksigen dunia juga, yang memang sudah
berdampak global warming ini selain dengan penghijauan atau go Green.
selain bisa berefek ramah lingkungan kenaikan BBM bisa menekan nilai
dollar atau mata uang asing, tapi dengan syarat taraf hidup msayarakt
harus ikut naik seperti misalnya gaji-gaji pegawai ditaikan 2 kali
lipat. contohnya nilai dollar yang 1 dollarnya adalah 10.000 yang
dibandingkan dari gaji sekarang 2 juta terbilang mahal, sehingga kalo
orang perorang membeli dollar tidak sebanding dengan pendapatan. Beda
lain halnya dengan gaji naik 2 kali lipat jadi 4 juta misalkan. Maka
pembelian dollar menjadi lebih ringan. seperti halnya devisa negara yang
misalnya punya utang 2 milyar dollar, dan pendapatan devisa misal 1
milyar dollar olehnya maka belum sebanding, nah diharapkan dengan BBM
naik ya devisa juga harus ikut naik misalnya jadi 4 milyar dollar karena
taraf hidup naik misalnya, dan diharapkan pun juga devisa negara harus
terus naik.
itu saja hal-hal keuntungan dan kerugian dari kenaikan BBM yang bisa
tertuang di tulisan ini, dan diharapkan pemerintah untuk menindaklanjuti
kenaikan BBM ini harus benar-benar disertai dengan solusinya terlebih
dahulu seperti pengganti BBM yang bisa diandalkan dan tidak malah
membuat rakyat menjadi tersungkur dan memprihatinkan. Dan untuk para
masyarakat untuk tidak terpacu anarkis apalagi sampai merusak
fasilitas-fasilitas yang itu semua milik rakyat sendiri, jadi
seakan-akan berprotes ke pemerintah untuk rakyat tapi bisa merugikan
rakyat yang lain. dan rakyat yang telah dirugikanpun bisa menjadi dilema
apakah harus mendukung pemerintah dengan kenaikan BBM nya atau rakyat
demo dengan anarkisnya. Dan itu semua kembali pada diri kita
masing-masing untuk mengatasinya secara bijak.
Pertanyaan kesimpulannya adalah apakah kita bisa maju tanpa harus BBM
dinaikan?
Comments